Sabtu, 23 Februari 2013

now, it's my turn

Kuliah di Psikologi mungkin sama saja seperti kuliah di tempat lainnya. Semakin kita lama berada di dalam jurusan itu dan mempelajari semua hal yang terkait, kita akan semakin mengerti bagaimana sebenarnya ilmu itu dan manfaatnya bagi kita sendiri. Misalnya saja seseorang yang kuliah di jurusan kedokteran umum, tentu semakin lama ia semakin tahu mengenai permasalahan anatomi tubuh, kesehatan, penyakit dan turunannya. Bagi saya pribadi, kuliah di psikologi merupakan berkah tersendiri. Ya, ini berkah, kenapa? Tentu saja karena banyak hal yang saya dapatkan disini. Ilmunya, teman-teman yang beraneka macam bentuk sifatnya, dan berbagai macam pengalaman yang gak mungkin bisa saya dapatkan jika seandainya saya gak disini. Ini semua butuh waktu yang cukup lama untuk benar-benar mengetahui berkah tersembunyi ini. Ahaha, saya juga sempat berfikir dan bertanya manfaat apa yang akan saya dapatkan di jurusan ini. Hingga masuk ke smester paling akhir ini, saya baru menyadari begitu banyak manfaat dan pelajaran yang saya dapatkan disini. Seperti yang telah aku ceritain diatas tadi, kalo semakin kita mendalami suatu ilmu pengetahuan, maka semakin kita mengerti tentang bagaimana menerapkannya dalam kehidupan, termasuk psikologi. 3 setengah tahun menuntut ilmu ini bukanlah waktu yang singkat dan butuh berbagai macam permasalahan untuk menyadarkan aku bahwa sebenarnya bukan tanpa rencana Tuhan meluluskan aq di jurusan ini. Ada banyak hal yang aku dapatkan disini. Disini, aku belajar bertahan ketika orang-orang terdekat menghancurkan semua kepercayaan dan kasih sayang yang aku berikan untuk mereka. Disini aku belajar merelakan mereka sahabat terdekat aku menjadi orang lain yang sama sekali tidak aku kenal. Disini aku belajar bagaimana memaafkan mereka yang menyakiti aku, mengoyak hati aku dan membiarkan aku terpuruk dengan kesedihan. Dan disini juga aku belajar bahwa melupakan kenangan pahit tidak membantu menghilangkan sakit hati yang pernah tergoreskan, hanya dengan memaafkan dan menerimanya kita bisa berdamai dengan sakit itu. Disini aku juga belajar untuk meyakini bahwa karma itu ada. Mungkin aku sudah memaafkan mereka, tetapi karma tetap berjalan teman. Kini aku hanya akan mengatakan “it’s my turn”. Aku bersama mereka yang tersakiti, aku bersama doa-doa yang aku panjatkan hanya akan melihatmu merasakan yang pernah aku rasa. Kenapa? Karna hidup itu berputar seperti roda, teman.